Wakil Bupati Pidie Jaya Diduga Bogem Kepala SPPG Trienggadeng.
Acehantara.com | Pidie Jaya – Suasana persiapan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Aceh di Kabupaten Pidie Jaya mendadak ricuh. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Trienggadeng, Muhammad Reza, diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, Kamis pagi, 30 Oktober 2025, sekitar pukul 08.05 WIB, di dapur program Makanan Bergizi (MBG) Desa Sagoe.
Dalam keterangannya kepada awak media, Reza mengaku mendapat pukulan di bagian kepala dari orang nomor dua di Pidie Jaya tersebut. Kejadian itu bermula saat Wakil Bupati datang ke lokasi dapur MBG untuk memeriksa proses penyediaan makanan bagi peserta MTQ.

“Wakil Bupati datang sekitar pukul 07.50 WIB. Saat itu saya belum tiba di lokasi, hanya ada beberapa petugas perempuan yang sedang menyiapkan nasi dan lauk. Tidak lama kemudian, beliau langsung masuk ke dapur dan memegang nasi MBG,” ujar Reza.
Menurut Reza, Hasan Basri menuduh nasi yang disediakan dalam kondisi basi karena terasa dingin. Padahal, sesuai petunjuk teknis (juknis) program MBG, nasi yang baru dimasak memang harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dikemas agar tidak cepat basi akibat penguapan.
“Seolah-olah kami memberi nasi basi, padahal jelas dalam juknis disebutkan nasi panas tidak boleh langsung dimasukkan ke ompreng,” tegasnya.
Reza menuturkan, Hasan Basri kemudian membentak dan mencaci maki petugas perempuan, hingga beberapa di antaranya menangis karena ketakutan. Tak lama setelah dirinya tiba di dapur, emosi Wakil Bupati memuncak.
“Begitu saya memperkenalkan diri sebagai pimpinan SPPG, beliau langsung meninju kepala saya sambil berkata ‘kasi nasi basi untuk anak kami’. Saya tidak sempat menghindar,” ungkap Reza dengan nada lemah.
Akibat insiden tersebut, Reza mengalami luka di bagian kepala dan segera dilarikan ke Puskesmas Trienggadeng untuk mendapatkan perawatan medis.
Pihak kepolisian setempat disebut telah menerima laporan dugaan penganiayaan tersebut. Namun hingga berita ini diterbitkan, Acehantara.com belum berhasil memperoleh konfirmasi resmi dari Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, terkait insiden yang mencoreng suasana persiapan MTQ Aceh tersebut.
Sementara itu, sejumlah warga dan panitia di lokasi berharap agar pemerintah daerah segera mengusut tuntas kejadian ini, demi menjaga marwah dan ketertiban pelaksanaan MTQ Aceh yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi dan syiar Islam, bukan panggung emosi pejabat daerah.




