Media Rusia Soroti Dugaan George Soros di Balik Gelombang Demo Ricuh di Indonesia
Acehantara.com | Jakarta – Laporan dari media internasional kembali menyoroti eskalasi kerusuhan di sejumlah kota besar di Indonesia. Sputnik, media asal Rusia yang dikenal dengan liputan geopolitik globalnya, merilis analisis terbaru yang menyebut nama miliarder dan filantropis Yahudi, George Soros, sebagai sosok yang diduga memiliki peran di balik rangkaian demonstrasi yang berujung ricuh dalam beberapa hari terakhir.
Dalam laporan yang mengutip sejumlah pakar hubungan internasional, Sputnik menggarisbawahi bahwa pola kerusuhan dan mobilisasi massa di berbagai kota Indonesia memiliki kemiripan dengan taktik politik jalanan yang pernah terjadi di beberapa negara lain. Para analis menilai situasi ini perlu dicermati secara serius oleh pemerintah Indonesia karena potensi keterlibatan jaringan internasional tidak dapat diabaikan.
Kerusuhan yang terjadi sejak Jumat pekan lalu telah menjadi sorotan media asing. Salah satu yang paling menghebohkan adalah aksi pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar pada Jumat (29/8/2025), yang menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya lima lainnya. Peristiwa tersebut memicu keprihatinan nasional sekaligus memperkuat fokus perhatian dunia terhadap kondisi sosial politik Indonesia.
Tidak hanya di Makassar, bentrokan antara aparat kepolisian antihuru-hara dan pengunjuk rasa juga dilaporkan pecah di berbagai kota lainnya, termasuk Medan, Solo, Yogyakarta, Magelang, Malang, Bengkulu, Pekanbaru, dan Manokwari, Papua. Foto dan video kericuhan dengan barikade api serta penggunaan gas air mata oleh aparat kini tersebar luas di media sosial dan jaringan berita internasional, memunculkan berbagai spekulasi mengenai aktor-aktor di balik gelombang protes ini.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Rudi Hartono, menegaskan bahwa pihak kepolisian akan menindak tegas aksi anarkistis.
“Kami menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, tetapi tindakan anarkis, perusakan, apalagi menghilangkan nyawa, tidak bisa ditoleransi. Kami sudah mengerahkan ribuan personel untuk mengamankan objek vital di seluruh daerah,” ujarnya di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI meminta agar semua pihak tidak terburu-buru mempercayai narasi dari media asing terkait keterlibatan pihak luar dalam gelombang protes ini.
“Indonesia adalah negara demokrasi yang terbuka. Namun, tuduhan campur tangan pihak asing harus disertai bukti yang jelas. Pemerintah akan melakukan langkah diplomatik jika laporan tersebut merugikan stabilitas nasional,” kata Juru Bicara Kemenlu, Retno Mariani.
Di sisi lain, pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Dr. Arif Wicaksono, menilai bahwa pemberitaan Sputnik mencerminkan tingginya sensitivitas geopolitik terhadap Indonesia.
“Laporan seperti ini bisa memengaruhi persepsi global terhadap stabilitas politik Indonesia. Pemerintah harus memperkuat komunikasi publik dan menelusuri secara objektif apakah ada indikasi campur tangan asing,” jelasnya.
Gelombang protes besar-besaran di berbagai daerah memicu kewaspadaan tinggi aparat keamanan. Kepolisian telah mengerahkan ribuan personel tambahan untuk menjaga fasilitas publik, kantor pemerintahan, hingga jalur transportasi strategis. Di sisi lain, aktivis dan organisasi masyarakat sipil menyerukan agar pemerintah lebih fokus pada dialog dan solusi substantif untuk meredam ketegangan.
Dengan meningkatnya sorotan internasional terhadap situasi di Indonesia, banyak pihak menilai bahwa penyelesaian krisis harus mengedepankan transparansi, komunikasi, dan langkah diplomatis, agar tidak dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk memecah belah bangsa.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan