HT. Ibrahim Tekankan Pentingnya Empat Pilar Kebangsaan untuk Ketahanan Bangsa di Era Globalisasi
Acehantara.com | Takengon – Anggota Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Demokrat, H. T. Ibrahim, S.T., M.M., yang akrab disapa Ampon Bram, menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kabupaten Aceh Tengah, tepatnya di Kala Lengkio, Kecamatan Kebayakan, pada Selasa (21/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat dari berbagai desa di Kecamatan Kebayakan, serta perwakilan pengurus Partai Demokrat dari seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah.

Sosialisasi tersebut menjadi ajang penting untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika di tengah tantangan kebangsaan yang semakin kompleks.
Dalam kegiatan tersebut, HT. Ibrahim turut didampingi oleh Tirmina, S.H., selaku Ketua DPC Partai Demokrat Aceh Tengah, serta Anggota DPRK Aceh Tengah dari Partai Demokrat, yakni Khairul Ahadian dan Ilyas Sadikin.
Dalam sambutannya, HT. Ibrahim (Ampon Bram) menegaskan bahwa penguatan pemahaman terhadap Empat Pilar Kebangsaan sangat penting untuk menjaga ketahanan sosial dan persatuan bangsa, terutama di daerah-daerah yang memiliki keberagaman tinggi seperti Aceh Tengah.
“Sosialisasi Empat Pilar ini bukan sekadar kegiatan formalitas, tetapi merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan konstitusional kita sebagai anak bangsa. Di tengah derasnya arus informasi, globalisasi, dan tantangan ideologi transnasional, masyarakat perlu memiliki ketahanan ideologis agar tidak mudah terpecah dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan,” ujar HT. Ibrahim.
Ampon Bram juga menekankan bahwa nilai-nilai kebangsaan harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya di ruang politik, tetapi juga dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan.
“Empat Pilar harus menjadi landasan berpikir dan bertindak dalam membangun daerah. Pancasila memberi arah moral, UUD 1945 menjadi pedoman hukum, NKRI adalah wadah persatuan, dan Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan kita menghargai perbedaan. Semua ini harus kita jaga bersama agar bangsa ini tetap kokoh menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah ekonomi dan kesenjangan sosial,” tambahnya.
Selain itu, HT. Ibrahim juga mengangkat isu strategis terkait penguatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat daerah pegunungan Gayo. Ia menilai bahwa implementasi nilai-nilai kebangsaan harus disertai dengan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan, agar masyarakat tidak hanya bersatu dalam semangat nasionalisme, tetapi juga merasakan manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita ingin semangat kebangsaan tidak berhenti di tataran wacana, tetapi menjadi energi bagi pembangunan. Kemandirian ekonomi masyarakat, penguatan UMKM, dan pemerataan pembangunan adalah bagian dari semangat kebangsaan yang sesungguhnya,” tegasnya.
Acara sosialisasi tersebut berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Para peserta terlihat antusias berdiskusi dan menyampaikan pandangan mereka mengenai penerapan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat di Aceh Tengah.
Sebagai penutup, HT. Ibrahim mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga semangat persatuan, memperkuat nilai toleransi, dan berpartisipasi aktif dalam membangun daerah serta bangsa ke arah yang lebih maju dan berkeadilan.




