Zulkasmi Serap Aspirasi Warga Jeulingke: Perjuangkan Kesejahteraan, Tanah Wakaf, dan Pemekaran Gampong
Acehantara.com | Banda Aceh – Anggota DPRK Banda Aceh dari Fraksi Partai Demokrat, Zulkasmi, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, terutama yang menyangkut kesejahteraan rakyat kecil. Hal itu disampaikan dalam reses Masa Persidangan III Tahun 2025/2026 yang digelar di Gampong Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh, 17 September 2025.
Acara reses berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Sejumlah tokoh masyarakat, kaum ibu, pemuda, hingga para sesepuh hadir menyampaikan keluhan mereka secara langsung. Turut hadir dua anggota DPRK Banda Aceh lainnya, Aiyub Bukhari dan Ismawardi, serta Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRK, Tarmizi.
Dalam kesempatan itu, Zulkasmi yang kini duduk di Komisi I DPRK Banda Aceh menegaskan bahwa dirinya akan terus menjalankan fungsi pengawasan dan legislasi secara maksimal demi kepentingan rakyat.
“Komisi ini juga berperan dalam menyusun peraturan daerah (Qanun) yang berkaitan dengan bidang-bidang strategis, serta melakukan konsultasi dengan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait agar kebijakan yang dibuat benar-benar bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Zulkasmi.
Sebagai mantan Geuchik Gampong Jeulingke, Zulkasmi memahami betul persoalan masyarakat di tingkat akar rumput. Ia menerima beragam aspirasi mulai dari kesulitan ekonomi rumah tangga, kebutuhan modal usaha ibu-ibu, hingga keluhan banyaknya lansia yang belum mendapatkan perhatian memadai dari pemerintah daerah.
Menurutnya, Komisi I DPRK Banda Aceh telah memperjuangkan program bantuan melalui Baitul Mal maupun koperasi. Ia menilai keberadaan Koperasi Merah Putih harus dimaksimalkan agar bisa menopang modal usaha bagi para pemula.
Tak hanya soal ekonomi, Zulkasmi juga menyoroti dua isu strategis yang sangat penting bagi warga Jeulingke, yaitu pembebasan tanah wakaf dan pemekaran gampong.
“Saya bersama kawan-kawan DPRK akan memperjuangkan aspirasi warga Jeulingke agar tanah wakaf yang sudah puluhan tahun ditempati Puskesmas bisa segera dikembalikan kepada fungsi asalnya, yaitu milik masyarakat. Ini adalah amanah yang harus dituntaskan,” tegas Zulkasmi.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pemekaran Gampong Jeulingke. Dengan jumlah penduduk yang sangat padat serta wilayah yang luas, pelayanan administrasi dan program-program kesejahteraan masyarakat tidak dapat berjalan maksimal jika masih dikelola dalam satu wilayah.
“Pemekaran gampong akan membuat pelayanan publik lebih dekat, cepat, dan tepat sasaran. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat bisa lebih mudah diwujudkan,” tambahnya.
Di akhir pertemuan, Zulkasmi menyampaikan pesan yang menyentuh hati warga Jeulingke.
“Saya lahir, besar, dan pernah memimpin di Jeulingke. Saya tahu persis denyut nadi masyarakat di sini. Selama Allah memberi amanah, saya akan selalu berdiri bersama rakyat Jeulingke, memperjuangkan hak-hak mereka, dan memastikan kesejahteraan itu benar-benar dirasakan oleh semua lapisan masyarakat,” ungkapnya dengan penuh ketegasan.
Reses kali ini menjadi wadah penting bagi masyarakat Jeulingke untuk menyampaikan keluhan sekaligus harapan mereka. Bagi Zulkasmi, suara rakyat bukan sekadar masukan, melainkan amanah yang harus diperjuangkan secara nyata dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat di DPRK Banda Aceh.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan