Headline

Warga Serahkan Senjata Sisa Konflik, Pangdam Iskandar Muda Apresiasi Kesadaran Masyarakat Aceh

Panglima Kodam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, menerima tiga pucuk senjata api yang diduga merupakan sisa masa konflik di Aceh. (15/9/25)

Acehantara.com | Banda Aceh, 16 September 2025 – Panglima Kodam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, menerima tiga pucuk senjata api yang diduga merupakan sisa masa konflik di Aceh. Senjata tersebut diserahkan oleh seorang warga pada Senin, 15 September 2025. Meski demikian, Pangdam tidak merinci identitas warga yang dengan sukarela menyerahkan senjata api tersebut.

Adapun barang yang diserahkan terdiri dari satu pucuk Jat AK-45, satu pucuk SS1 V1, satu pucuk pistol revolver, serta 72 butir munisi aktif. Penyerahan ini berlangsung secara sukarela tanpa adanya paksaan, sebuah langkah yang dipandang penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Tanah Rencong.

“Kami sangat menghargai kesadaran masyarakat dalam menyerahkan senjata api. Ini tentu membantu menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kodam Iskandar Muda,” ujar Pangdam IM Mayjen TNI Joko Hadi Susilo dalam keterangannya, Selasa (16/9/2025).

Ia menegaskan, keberadaan senjata api di luar kendali aparat berwenang berpotensi menimbulkan risiko besar apabila jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, ia mengimbau masyarakat Aceh yang masih menyimpan senjata peninggalan masa konflik untuk tidak ragu menyerahkannya kepada TNI maupun Polri.

“Penyerahan senjata ini bukan hanya bentuk dukungan terhadap perdamaian, tetapi juga langkah nyata menjaga keamanan lingkungan dan mencegah penyalahgunaan senjata,” tambahnya.

Pangdam juga menekankan bahwa pendekatan persuasif dan pembinaan teritorial menjadi kunci keberhasilan pengumpulan senjata secara sukarela. Ia meminta jajarannya terus hadir di tengah masyarakat dengan pola komunikasi humanis agar masyarakat merasa aman dan nyaman dalam menyerahkan senjata api yang masih tersisa.

“Kami pastikan masyarakat tidak merasa terintimidasi ketika hendak menyerahkan senjata api yang masih disimpan secara tidak resmi. Justru ini adalah bentuk kontribusi nyata bagi keamanan bersama,” tegasnya.

Penyerahan senjata api oleh masyarakat dinilai sebagai bukti nyata bahwa semangat perdamaian di Aceh masih terjaga dengan baik pasca perjanjian damai 2005 silam. Tindakan sukarela warga tersebut sekaligus menjadi simbol bahwa masyarakat semakin percaya pada institusi negara dalam menjaga ketertiban dan kedamaian.

Pangdam Iskandar Muda menutup pernyataannya dengan ajakan agar masyarakat bersama-sama terus merawat perdamaian yang telah terbangun hampir dua dekade.

“Keamanan Aceh adalah tanggung jawab kita bersama. Semoga langkah positif ini menjadi inspirasi bagi warga lainnya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version