Sosialisasi Empat Pilar, H.T. Ibrahim Tekankan Pentingnya Generasi Muda dalam Merawat Nilai Kebangsaan
Acehantara.com | Banda Aceh – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia dari Fraksi Partai Demokrat, H.T. Ibrahim, S.T., M.M., kembali menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan globalisasi yang semakin kompleks. Pesan itu ia sampaikan saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Banda Aceh. Kegiatan yang mengangkat tema “Merawat Kebhinekaan di Tengah Arus Globalisasi” itu dihadiri oleh tokoh masyarakat, mahasiswa, pemuda, serta berbagai elemen organisasi sosial.
Dalam sambutannya, Ibrahim yang akrab disapa Ampon Bram menyampaikan bahwa sosialisasi empat pilar kebangsaan merupakan langkah strategis untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap dasar negara, konstitusi, serta nilai-nilai persatuan yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menilai, di tengah derasnya arus informasi dan pengaruh budaya luar yang mudah diakses masyarakat saat ini, bangsa Indonesia harus semakin memperkuat identitas kebangsaan dan mengedepankan nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendiri bangsa.

“Sosialisasi Empat Pilar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan mengamalkan nilai kebangsaan di tengah pengaruh budaya luar yang kian masif. Kita harus menjadi generasi yang tidak hanya bangga dengan jati diri bangsa, tetapi juga mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai luhur yang kita miliki,” ujar Ampon Bram dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Ampon Bram menegaskan bahwa generasi muda memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi agen perubahan dalam memperkuat nilai kebangsaan, terutama melalui pendidikan karakter di lingkungan keluarga dan masyarakat. Menurutnya, pembiasaan nilai-nilai Empat Pilar sejak dini akan menjadi benteng bagi anak-anak bangsa dalam menghadapi gempuran ideologi dan budaya asing.
“Untuk memperkuat penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Empat Pilar, kita membutuhkan peran anak muda sebagai motor penggerak. Mereka harus hadir di tengah masyarakat untuk mengajarkan Pancasila, semangat persatuan, serta wawasan kebangsaan hingga ke akar rumput. Dengan begitu, generasi penerus kita tidak akan mudah tergerus oleh pengaruh negatif globalisasi,” tegasnya.
Empat Pilar Kebangsaan yang disosialisasikan oleh MPR RI meliputi:
1.Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.
2.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi negara.
3.Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara.
4.Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu bangsa.
Kegiatan sosialisasi ini juga menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya peran kolektif dalam menjaga keutuhan negara, memperkuat rasa persaudaraan, serta memupuk semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Ampon Bram menambahkan bahwa sosialisasi Empat Pilar bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari komitmen MPR RI untuk terus menginternalisasi nilai kebangsaan kepada seluruh lapisan masyarakat. Ia mengajak seluruh pihak, baik pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, maupun tokoh agama dan adat, untuk bersama-sama mengedepankan semangat persatuan.
“Di tengah arus globalisasi yang sangat deras, kita tidak boleh melupakan sejarah dan jati diri bangsa. Nilai-nilai Empat Pilar harus menjadi pegangan hidup seluruh masyarakat Indonesia agar kita tetap berdiri kokoh sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat,” tutupnya.
Sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif yang memberikan ruang bagi peserta untuk berdiskusi langsung dengan Ampon Bram terkait peran generasi muda, pendidikan karakter, dan pentingnya kolaborasi antar elemen masyarakat untuk membumikan nilai-nilai Empat Pilar di Aceh.
