Headline

Siap Pasang Badan, Trump: Menyerang Qatar Sama dengan Menyerang AS

Foto diambil dari Instagram The White House, Rabu (1/10/2025). Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani (kanan) berjalan bersama ketika presiden AS tersebut mengunjungi Qatar pada 15 Mei 2025. Pada 1 Oktober 2025, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah untuk menanggapi setiap serangan terhadap Qatar yang dianggap seperti serangan terhadap AS. 

Acehantara.com | Washington DC | 1 Oktober 2025 – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald J. Trump, membuat langkah politik dan keamanan yang mengejutkan dunia dengan menandatangani sebuah perintah presiden yang menyatakan bahwa setiap serangan terhadap wilayah atau kedaulatan Qatar akan dipandang sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional Amerika Serikat. Keputusan tersebut, menurut Gedung Putih, merupakan sinyal paling tegas dari Washington terkait hubungan strategis dengan Doha dalam beberapa tahun terakhir.

“Perintah presiden yang ditandatangani oleh Trump secara signifikan memperkuat komitmen Amerika Serikat terhadap keamanan Qatar,” tulis pernyataan resmi Gedung Putih pada Rabu (1/10/2025).

Langkah Trump ini tidak hanya bersifat simbolik, melainkan juga menegaskan posisi AS di kawasan Timur Tengah yang tengah bergolak. Dengan kebijakan tersebut, AS menegaskan siap mengambil tindakan diplomatik, ekonomi, maupun militer apabila Qatar mengalami ancaman dari pihak eksternal.

Beberapa hari sebelum perintah presiden itu diteken, Sky News melaporkan bahwa Qatar telah memberi tahu Washington mengenai upaya diplomatik mereka dalam mendorong kelompok Hamas di Gaza untuk melucuti senjata dan menerima rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan Trump.

Menurut laporan The Jerusalem Post, pejabat Qatar menyampaikan keyakinan kepada Trump bahwa, dengan dukungan negara-negara Arab tertentu, mereka mampu membujuk Hamas agar menerima kesepakatan yang mencakup demiliterisasi wilayah Gaza. Langkah ini dinilai sebagai terobosan penting dalam upaya penyelesaian konflik Palestina–Israel yang selama puluhan tahun tak kunjung usai.

“Negara Qatar telah berkontribusi sebagai mediator bagi upaya AS untuk menyelesaikan konflik regional dan internasional yang penting,” demikian pernyataan tambahan dari Gedung Putih.

Situasi kawasan semakin memanas setelah pada 9 September lalu, Israel melancarkan serangan udara terhadap Doha dengan dalih menargetkan markas para pemimpin Hamas yang dituduh beroperasi di wilayah Qatar. Serangan tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak, karena dinilai tidak hanya memperburuk hubungan diplomatik, tetapi juga berisiko menyeret kawasan ke dalam eskalasi konflik lebih luas.

Dalam konteks inilah, perintah presiden Trump dipandang sebagai tameng politik sekaligus militer untuk melindungi Qatar dari ancaman eksternal, khususnya Israel. Langkah ini juga menegaskan bahwa Washington menaruh kepercayaan tinggi kepada Doha sebagai mitra strategis, tidak hanya dalam isu Palestina tetapi juga dalam menjaga stabilitas energi, keamanan regional, dan jalur perdagangan internasional.

Para analis menilai, kebijakan Trump akan membawa konsekuensi besar bagi peta geopolitik Timur Tengah. Beberapa negara sekutu Israel di kawasan kemungkinan akan mempertanyakan komitmen AS yang kini tampak semakin condong ke Doha. Namun, di sisi lain, keputusan ini bisa memperkuat posisi AS dalam negosiasi perdamaian dengan berbagai pihak yang terlibat dalam konflik Gaza.

“Trump secara jelas mengirimkan pesan bahwa Qatar adalah sekutu vital AS, dan setiap serangan terhadap Qatar berarti membuka konfrontasi dengan Washington,” ujar seorang analis politik internasional yang dikutip dari Reuters.

Selain itu, AS disebut akan menyiapkan paket bantuan pertahanan tambahan bagi Qatar, termasuk peningkatan kerja sama intelijen, pengiriman sistem pertahanan udara, serta penguatan kapasitas militer Qatar.

Dengan kebijakan terbaru ini, Presiden Donald Trump menempatkan Qatar dalam lingkaran inti sekutu strategis Amerika Serikat di Timur Tengah. Meski menuai kontroversi dan dikhawatirkan memperlebar jurang diplomatik dengan Israel, langkah Trump dianggap sebagai strategi ambisius untuk memperkuat pengaruh Washington dalam konflik Gaza dan membentuk ulang arsitektur keamanan kawasan. Trump menegaskan, siap pasang badan: menyerang Qatar sama dengan menyerang Amerika Serikat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version