Daerah

HT. Ibrahim Apresiasi Pengelolaan Lapas Sigli dan Soroti Kondisi Tahanan Perempuan serta Anak

Anggota DPR RI Komisi XIII dari Fraksi Partai Demokrat, H.T. Ibrahim, S.T., M.M melakukan kunjungan kerja ke daerah pemilihan (Dapil) Aceh I dalam rangka reses masa sidang, dengan meninjau langsung kondisi Rutan Perempuan Kelas IIB Sigli, Pidie, Aceh. (14/10/2025)

Acehantara.com | Sigli, Aceh – Anggota DPR RI Komisi XIII dari Fraksi Partai Demokrat, H.T. Ibrahim, S.T., M.M, yang akrab disapa Ampon Bram, melakukan kunjungan kerja ke daerah pemilihan (Dapil) Aceh I dalam rangka reses masa sidang, dengan meninjau langsung kondisi Lapas Perempuan Kelas IIB Sigli, Kabupaten Pidie, Selasa (14/10/2025).

Kedatangan Ampon Bram disambut hangat oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Aceh, Yan Rusmanto, beserta jajaran petugas pemasyarakatan. Dalam kesempatan tersebut, Ampon Bram memberikan apresiasi atas pengelolaan Rutan yang dinilai sangat baik, bersih, dan tertib, serta mampu menciptakan suasana pembinaan yang aman dan manusiawi bagi para warga binaan.

“Saya melihat langsung bagaimana pengelolaan Rutan Perempuan Sigli dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan rasa kemanusiaan. Ini patut diapresiasi karena tidak mudah mengatur lembaga pemasyarakatan yang didominasi oleh perempuan dengan berbagai latar belakang masalah,” ujar Ampon Bram.

Meski demikian, Ampon Bram juga menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap banyaknya warga binaan perempuan yang terlibat kasus narkoba, serta kondisi para tahanan yang masih harus mengasuh anak di dalam Rutan. Berdasarkan laporan pihak Lapas, tercatat delapan (8) orang perempuan yang memiliki anak kecil, dua (2) orang sedang mengandung, dan bahkan terdapat seorang ibu yang baru melahirkan.

“Ini menyentuh hati kita semua. Bayangkan bagaimana seorang ibu harus menjalani masa tahanan sambil mengandung atau mengasuh anak kecil di ruang terbatas. Ini bukan hanya persoalan hukum, tetapi persoalan kemanusiaan dan sosial yang harus menjadi perhatian serius negara,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ampon Bram menegaskan pentingnya penanganan khusus dan perlakuan yang lebih manusiawi bagi tahanan perempuan, terutama yang memiliki anak atau sedang hamil. Ia menilai, negara harus hadir untuk memastikan pemenuhan hak-hak dasar mereka, baik dari aspek kesehatan, gizi, maupun pendampingan psikologis.

“Saya betul-betul berkomitmen menjaga martabat dan hak-hak perempuan yang sedang dalam masa tahanan. Mereka harus dibina, bukan dibebani. Kita harus memastikan agar anak-anak yang lahir dan tumbuh di lingkungan seperti ini tetap memiliki masa depan,” ungkap politisi Partai Demokrat asal Aceh tersebut.

Ampon Bram juga mendorong Kemenkumham melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, lembaga sosial, dan pihak swasta dalam menghadirkan program pembinaan dan pendampingan yang komprehensif bagi perempuan dan anak di lingkungan pemasyarakatan.

“Saya berharap ada perhatian lebih, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, agar para ibu dan anak di Lapas bisa mendapatkan lingkungan yang layak dan sehat. Karena tujuan akhir dari pemasyarakatan adalah pemulihan manusia, bukan sekadar hukuman,” pungkasnya.

Kunjungan reses ini diakhiri dengan dialog hangat antara Ampon Bram, petugas Rutan, dan warga binaan, di mana ia mendengarkan langsung berbagai keluhan serta aspirasi terkait fasilitas, pelayanan kesehatan, dan kebutuhan dasar perempuan dan anak di dalam Lapas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version