Acehantara.com | Banda Aceh – Pemerintah Aceh dan PT Flora Agung melakukan pertemuan untuk membahas potensi investasi di sektor agribisnis, peternakan, dan industri hilir sawit. Pertemuan ini menandai langkah awal bagi kedua belah pihak untuk menjajaki peluang kerja sama yang dapat meningkatkan perekonomian daerah. Rabu (30/4/25).
Aceh memiliki potensi besar dalam sektor perkebunan kelapa sawit, dengan produksi Crude Palm Oil (CPO) mencapai 1 juta ton per tahun. Hal ini membuka peluang signifikan untuk pengembangan industri hilir, khususnya pembangunan pabrik minyak goreng di wilayah tersebut. PT Flora Agung, yang telah menjadi mitra pemerintah dalam distribusi minyak goreng subsidi (Minyakita) dan program ketahanan pangan, berencana untuk membangun pabrik minyak goreng pertama di Aceh.
Investasi yang dijanjikan mencapai Rp1,5 triliun, dengan produksi 1000-1500 ton per hari. Ini akan menjadi langkah besar bagi perekonomian Aceh dan meningkatkan pendapatan daerah.
Pemerintah Aceh siap memfasilitasi lahan dan regulasi untuk investor. Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas seperti Pusat Kesehatan Hewan di setiap kabupaten serta 1.247 petugas kesehatan hewan dan 378 petugas inseminasi buatan.
CEO PT Flora Agung Grup, Ivansyah, berharap peran perusahaan dapat diperluas di Aceh melalui kerja sama strategis dalam pengendalian inflasi dan produksi pangan lokal. Dengan kerja sama ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Pertemuan ini menjadi langkah maju bagi perekonomian Aceh. Dengan potensi investasi besar dan dukungan pemerintah, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.