Kronologi Kasus Kematian Zara Qairina yang Guncang Malaysia, Dari Penemuan di Asrama hingga Tuntutan Keadilan

KASUS TEWASNYA ZARA - Zara Qairina Mahathir (13) siswi sekolah di Malaysia tewas usai terjatuh dari lantai 3 sekolah di Sabah, Malaysia. Kasusnya viral lantaran diduga dibully. Viral video Zara Qairina dimasukkan ke mesin cuci, benarkah? berikut penjelasan lengkapnya. (Tangkap layar YouTube The Star)

Acehantara.com | Malaysia tengah diguncang tragedi kematian Zara Qairina Mahathir, siswi berusia 13 tahun yang diduga menjadi korban perundungan di sekolah asramanya, SMKA Tun Datu Mustapha Limauan, Sabah. Kasus ini tak hanya memicu duka mendalam, tetapi juga kemarahan publik dengan tagar #JusticeForZara menggema di media sosial.

Kronologi kematian Zara dimulai pada 16 Juli 2024, sekitar pukul 3 dini hari, Zara ditemukan tak sadarkan diri di saluran pembuangan dekat asrama sekolahnya. Ia dilaporkan jatuh dari lantai tiga gedung asrama. Meski segera dilarik ke Rumah Sakit Queen Elizabeth I di Kota Kinabalu, nyawanya tak tertolong.

Komisaris Polisi Sabah, Jauteh Dikun, menyatakan pada 28 Juli bahwa penyelidikan menyeluruh tengah berlangsung. Namun, isu semakin melebar setelah tuduhan yang menyeret nama pejabat publik muncul di Parlemen. Berkas kasus kemudian diserahkan ke Kejaksaan Agung (AGC) untuk ditinjau.

Tuntutan Keadilan dari Keluarga:

Belum puas dengan penyelidikan, ibu Zara pada 1 Agustus meminta makam putrinya dibongkar untuk keperluan otopsi. Ia juga menunjuk pengacara untuk menempuh jalur hukum. Pengacara keluarga pada 6 Agustus mengimbau publik menahan diri dari spekulasi yang bisa mempersulit penyelidikan.

Bukti Baru dan Fokus ke Media Sosial:

Pada 7 Agustus, Noraidah dijadwalkan menyerahkan ponsel berisi rekaman audio percakapan terakhir dengan putrinya kepada polisi sebagai bukti tambahan. Kasus ini juga menyeret isu penyebaran hoaks. Kementerian Pendidikan melaporkan lebih dari 10 unggahan dan video menyesatkan terkait kasus ini.

Kematian Zara Qairina bukan sekadar tragedi pribadi, tetapi juga membuka luka sosial tentang perundungan dan keselamatan anak di sekolah. Kini, publik menanti hasil penyelidikan resmi untuk memastikan keadilan benar-benar ditegakkan. Kementerian Pendidikan berjanji akan memperkuat pengawasan dan memastikan lingkungan yang aman bagi siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *