Ketua BRA Beri Penghargaan kepada Gus Dur untuk Kontribusi Perdamain di Aceh
Acehantara.com | Jakarta – Pemerintah Aceh memberikan penghargaan kepada Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), untuk kontribusinya dalam menciptakan perdamaian di Aceh. Piagam penghargaan diserahkan oleh Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) diterima langsung oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid, dalam acara konferensi internasional 20 tahun damai Aceh di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Gus Dur dikenal sebagai salah satu pemimpin yang peduli terhadap konflik berkepanjangan di Aceh. Ia mengandeng Hanry Dunant Centre (HDC) untuk menghasilkan Jeda Kemanusiaan I dan II serta Moratorium Konflik. Meskipun masa jabatannya singkat, inisiatif tersebut menjadi langkah penting dalam proses perdamaian di Aceh.

Yenny Wahid menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Pemerintah Aceh dan Badan Reintegrasi Aceh (BRA) atas penghargaan yang diberikan kepada ayahandanya.
“Gus Dur memiliki kecintaan yang sangat besar terhadap Aceh. Beliau sering menyampaikan bahwa rakyat Aceh memiliki martabat yang tinggi dan harus diperlakukan dengan penuh hormat,” ujar Yenny Wahid.
Ketua BRA, Dr. Jamaluddin, menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bagian dari komitmen Aceh untuk terus mengingat para tokoh yang telah berjasa dalam proses perdamaian.
“Gus Dur adalah simbol dari nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keberanian dalam memperjuangkan perdamaian yang bermartabat,” kata Dr. Jamaluddin.
