Jalur Lhokseumawe–Penang Dibuka, Ekspor Aceh Tak Lagi Tergantung Pelabuhan Sumut
Acehantara.com | Banda Aceh – Rencana pembukaan jalur pelayaran langsung dari Lhokseumawe menuju Penang, Malaysia, diproyeksikan menjadi momentum baru bagi Aceh untuk memperkuat konektivitas dagang internasional. Jalur ini diharapkan mampu menekan biaya logistik sekaligus meningkatkan daya saing ekspor produk unggulan daerah.
Kabid Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Aceh, Asral Efendi, menjelaskan selama ini arus barang dari Aceh masih sangat bergantung pada pelabuhan besar di Sumatera Utara. Kondisi tersebut membuat biaya angkutan darat dan distribusi logistik lebih tinggi dibandingkan bila ekspor dilakukan langsung dari Aceh.

“Dengan adanya konektivitas yang semakin terbuka ini, produk-produk unggulan Aceh bisa langsung dikirim ke Penang. Harapannya, distribusi lebih efisien dan ekspor daerah semakin meningkat,” ujar Asral di Banda Aceh, Selasa (23/9/2025).
Ia menambahkan, pada tahap awal volume pengiriman barang memang diperkirakan belum terlalu besar. Namun, keberadaan perusahaan konsolidator dapat menjadi solusi untuk mengumpulkan berbagai komoditas sehingga bisa diekspor bersama dalam satu pengiriman.
“Asal mula mungkin kecil, tapi dengan konsolidasi, barang skala kecil bisa digabung dan dikirim dalam jumlah besar. Ini tentu membuka peluang lebih luas bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Aceh untuk menembus pasar internasional,” jelasnya.
Menurut Asral, jalur baru ini tidak hanya membawa efisiensi logistik, tetapi juga memberi dampak strategis bagi perekonomian Aceh. Jika ekspor dilakukan langsung dari daerah, maka kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh akan lebih signifikan.
“Kalau barang langsung dikirim dari Aceh, nilai tambahnya kembali ke daerah. Ini bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi baru bagi Aceh,” pungkasnya.
