H.T. Ibrahim: FORSIAR Harus Jadi Wadah Untuk Wujudkan Kemajuan Aceh Rayeuk

Tokoh-tokoh penting dari tiga wilayah utama Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang berkumpul dalam pengukuhan pengurus baru Forum Silaturrahmi Aceh Rayeuk (Forsiar) periode 2025–2030, di Gedung AAC Dayan Dawood.
banner 120x600

Acehantara.com | Forum Komunikasi Aceh Rayeuk (FORSIAR) resmi dikukuhkan dalam sebuah prosesi di AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh. Forum ini dibentuk sebagai wadah komunikasi dan kolaborasi strategis antara tiga daerah, yakni Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.

Anggota DPR RI sekaligus anggota Dewan Pembina FORSIAR, H.T. Ibrahim, menyambut baik terbentuknya forum ini. Ia menilai, kehadiran FORSIAR merupakan langkah penting dalam memperkuat sinergi pembangunan lintas wilayah di Aceh Rayeuk.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung hadirnya FORSIAR ini. Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antar daerah ke depan,” ujar H.T. Ibrahim yang akrab disapa Ampon Bram, Minggu 27 April 2025.

Lebih lanjut, politisi yang juga pernah menjadi anggota DPRA itu menekankan pentingnya peran FORSIAR dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap forum ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga motor penggerak kemajuan.

“Tentu kami juga berharap, FORSIAR ini dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Aceh Rayeuk yaitu Sabang, Banda Aceh, dan Aceh Besar,” tambahnya.

Dalam acara pengukuhan tersebut HT. Ibrahim optimis terhadap kolaborasi tiga daerah ini. “Kami percaya, sinergi yang dibangun melalui FORSIAR akan memperkuat potensi masing-masing daerah dan mempercepat pembangunan yang lebih merata,” tambahnya.

Senada dengan itu, Bupati Aceh Besar, Muhammad Idris yang akrab disapa Syech Muharram menekankan pentingnya peran masyarakat dan tokoh daerah dalam menjaga keberlangsungan forum ini. “FORSIAR bukan hanya forum antarpemerintah, tapi juga ruang partisipasi masyarakat. Ini kekuatan kita,” ucapnya.

FORSIAR terbentuk sebagai momentum untuk menyatukan visi dalam pembangunan wilayah pesisir dan kota. “Sabang sebagai pintu gerbang barat Indonesia tentu memiliki potensi besar, dan melalui FORSIAR kita bisa mendorong pengelolaan potensi ini secara bersama-sama,” tutupnya.

FORSIAR dikukuhkan dengan susunan kepengurusan yang melibatkan kepala daerah dari ketiga wilayah, anggota legislatif, serta tokoh masyarakat dari Sabang, Banda Aceh, dan Aceh Besar. Forum ini diharapkan mampu menjadi jembatan komunikasi serta pusat gagasan untuk pembangunan regional yang lebih terpadu.

banner 800x250