Tiga Orang Masih Hilang Pasca Demo Akhir Agustus, KontraS Catat Kasus dan Minta Kepolisian Transparan

Tiga Orang Masih Hilang Pasca Demo Akhir Agustus 2025

Acehantara.com | Jakarta – Pasca demonstrasi besar-besaran pada akhir Agustus lalu, isu mengenai keberadaan sejumlah peserta aksi masih menyisakan tanda tanya besar. Berdasarkan data rekapitulasi sementara posko pengaduan orang hilang yang dikelola Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), hingga 9 September 2025 tercatat masih ada tiga orang yang dilaporkan hilang. Data ini, menurut KontraS, akan terus diperbarui secara berkala sesuai laporan yang masuk dari masyarakat.

Kepolisian menyatakan pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut. “Kami tidak hanya menunggu laporan dari masyarakat, tetapi juga sudah melakukan pencarian aktif di lapangan. Selain itu, kami menggandeng lembaga eksternal seperti Komnas HAM, KontraS, dan Kompolnas agar proses ini transparan dan terawasi,” ujar juru bicara Mabes Polri dalam keterangan persnya.

Sementara itu, Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, memberikan pandangan berbeda terkait situasi ini. Ia mengingatkan publik untuk tidak terburu-buru menyimpulkan seseorang hilang begitu saja. “Bisa saja mereka bersembunyi atau menjauh sementara waktu karena panik pasca kericuhan. Namun demikian, pemerintah tetap mendorong aparat untuk memaksimalkan pencarian dan menjamin keamanan bagi semua warga,” ungkapnya.

Setiap laporan orang hilang harus ditangani dengan serius, sebab hal ini menyangkut hak asasi yang paling mendasar, yaitu hak hidup dan hak atas rasa aman. Lembaga ini juga mengingatkan bahwa kasus orang hilang di Indonesia memiliki rekam jejak yang panjang sejak era konflik politik hingga pascareformasi, sehingga pemerintah dituntut untuk memberikan jaminan perlindungan dan penyelesaian secara tuntas.

Suara duka juga datang dari keluarga korban. Siti Aisyah (48), ibu dari salah seorang pemuda yang dilaporkan hilang, menyampaikan kesedihannya. “Sudah lebih dari dua minggu kami tidak tahu kabar anak kami. Setiap malam kami menunggu pintu rumah diketuk, berharap dia pulang. Kami mohon aparat benar-benar serius mencari, jangan hanya janji,” katanya dengan suara bergetar.

Hal senada juga diungkapkan Faisal (35), kakak dari korban lainnya. “Kami tidak ingin adik kami hanya menjadi angka di laporan. Dia adalah manusia, dia punya keluarga yang menunggu. Kami ingin kejelasan, entah apapun hasilnya, yang penting jangan dibiarkan menghilang tanpa kabar,” ujarnya.

Pengamat HAM menilai bahwa keterlibatan lembaga independen seperti Komnas HAM, KontraS, dan Kompolnas merupakan langkah positif. Namun, tanpa komitmen kuat dari pemerintah dan aparat, upaya pencarian dikhawatirkan hanya menjadi prosedur administratif belaka.

Publik kini menantikan langkah konkret dari pihak berwenang. Apakah tiga orang yang dilaporkan hilang benar-benar akan segera ditemukan, atau justru akan menambah daftar panjang kasus orang hilang yang tak pernah terungkap jelas di tanah air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *